Ketulusan

Ketulusan

Saya ingat,sekitar 7 tahun lalu, ada sebuah lagu yg dibawakan oleh ( kalau tidak salah ) Chrisye (almarhum) yg liriknya antara lain menyinggung tentang  Surga dan Neraka. Ada satu pertanyaan yg dilontarkan pada lagu itu, (kira-kira) ‘apakah Jika Surga dan neraka tidak pernah ada, akankah kita tetap bisa menyembah Tuhan?’ ( tolong koreksi saya bila salah ).

Mungkin juga kita perlu tanyakan lagi ke diri kita masing-masing…apakah kita benar-benar melakukan yg terbaik buat Tuhan karena kita mengasihiNya dan sebagai ucapan syukur kita pada Tuhan atas segala kebaikannya ( yang tidak akan pernah bisa kita balas, sekalipun dengan nyawa kita ) , ataukah kita hanya tertuju pada harapan kita untuk bisa ‘hidup’ dan menikmati segala kenikmatan surga dan karena takut akan api dan siksaaan di Neraka ? …. ( walaupun hal inipun tidak salah )

Ada sebuah analogi , tentang seorang anak usia 5 tahun dan papa nya . Jika suatu ketika papanya mengatakan pada anaknya yg ( tentu saja ) dia sangat sayangi, ‘Nak, apakah kamu sayang papa ?’. Dan (biasanya ) anak akan menjawab, ‘Sayang pa’. Tentu saja, papanya bangga mendengar hal ini. Dan kemudian papanya bertanya lagi,’meskipun papa tidak memberikan kado apapun pada saat ultah kamu ?’. Tentu papanya akan bangga dan tersentuh…, jika apa yg dikatakan anaknya adalah (sambil memeluk papanya ) ‘Papa lebih berharga dari semua kado itu, Aku sayang papa, kehadiran dan kasih sayang papa, jauh melebihi semua itu..” Dari sini, mungkin sudah dapat anda tangkap maksud saya.

Mungkin perlu di Tahun ini kita (sekali lagi) tanyakan pada diri kita, ‘bagaimana jika (hadiah) Sorga dan (hukuman) Neraka, tidak pernah ada’. Bukan karena kita tidak percaya akan Sorga dan Neraka, tapi untuk mempertanyakan ketulusan kita. Apakah kita tulus dalam melakukan perintahNya ataukah hanya takut akan Neraka ? ……